Jakarta – Saat berkunjung ke Garut kemarin, Prabowo Subianto sempat berkata bahwa bicara politik saat ini seperti jadi hal yang menakutkan. Hal ini terkait munculnya istilah politik genderuwo yang telah diketahui bersama julukan tersebut dilontarkan oleh Jokowi beberapa waktu lalu.
“Saudara-saudara kumpul di sini pada hari libur, Saudara ke sini pasti karena ada suatu rasa tanggung jawab. Saudara tidak perlu ke sini, ya mungkin ke sini paling 30 orang lah, yang caleg-caleg itu, ya kan. Tapi sebagian dari emak-emak, sebagian dari bapak-bapak, para kiai, para haji, Saudara melangkah ke sini itu berarti Saudara berpolitik. Apa arti politik? Arti politik dalam ilmu di universitas, di buku, kalau Anda buka ilmu politik, bab pertama, itu dikasih arti dari politik,” kata Prabowo.
Dirinya kemudian beberkan pendapatnya bahwa politik artinya keinginan memperbaiki kehidupan rakyat. Karena itu, semua kalangan harus melek politik, termasuk kaum ibu. Namun, menurutnya, kini politik jadi sesuatu yang menakutkan.
“Tapi akhirnya arti politik menjadi menakutkan. Sampai ada yang saking takutnya, katanya ada genderuwo politik. Tapi saya kira nggak ada lah genderuwo politik kayak apa ya, tampangnya saya nggak tahu. Tapi oke, stop, jangan bicara terlalu lanjut. Ada TV di sini. Peace, peace,” ucapnya.
“Saya bersedia bersama Saudara Sandiaga Salahuddin Uno, saya bersedia, saya memberanikan diri untuk maju ke rakyat, untuk minta kepercayaan rakyat, untuk minta amanah dari rakyat, untuk minta mandat dari rakyat. Kenapa saya bersedia? Saya bersedia karena saya merasakan bahwa negara kita berada dalam arah yang tidak baik, dalam arah yang keliru, dan data-data yang saya kumpulkan selama belasan tahun, puluhan tahun, semua data yang saya kumpulkan, semua fakta yang saya kumpulkan, semua menunjukkan arah bangsa ini ke arah yang tidak baik,” jelas mantan Danjen Kopassus ini.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)