Jakarta – Calon Wakil Presiden nomor urut 2 Sandiaga Uno dinilai telah memanfaatkan umat Islam untuk kepentingan politik. Tudingan tersebut muncul saat ada sejumlah pihak yang mengatasnamakan Alumni 212 untuk mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga S Uno di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Advokat Kapitra Ampera. Mantan Kuasa Hukum Habib Rizieq Shihab itu menyebut Sandiaga adalah orang yang sangat diuntungkan oleh Aksi Bela Islam pada 2 Desember 2016 (Aksi 212). Sebab menurutnya karena aksi unjuk rasa besar-besaran itu pula Sandi yang berpasangan dengan Anies baswedan bisa memenangi Pilkada DKI 2017.
“Dia itu hanya diuntungkan oleh Aksi Bela Islam sehingga bisa menjadi wakil gubernur DKI Jakarta. Sekarang bisa menjadi capres dan cawapres dengan memanfaatkan dukungan umat Islam,” ujar Calon anggota legislatif dari PDI Perjuangan itu, Kamis (15/11/2018).
Baca juga : Erick Thohir Berikan Tanggapan Tekait Sindiran Fadli Zon
Lebih lanjut Kapitra menjelaskan Persaudaraan Alumni 212 bukanlah milik satu kelompok atau golongan tertentu saja. Kapitra juga menegaskan seharusnya tidak ada yang boleh mengklaim paling berhak atas Aksi 212.
“Ini adalah hak umat Islam. Saya juga paling aktif dan sebagai tiang besar dalam pergerakan itu,” jelasnya.
Kapitra menambahkan ia dengan tegas menyebut bahwasanya Aksi 212 sejak awal adalah untuk membela Islam. Karena itu alumni 212 tak bisa diklaim sebagai pendukung Prabowo-Sandi.
“Kita harus lihat sejarahnya. Kalau dari awal aksi bela Islam ini yang berlangsung sebanyak tiga kali itu merupakan bagian dari Prabowo-Sandi, pasti saya tidak ikut, pasti saya tidak ada di dalamnya,” pungkas Kapitra.
(Muspri-www.harianindo.com)