Jakarta – Calon Presiden nomor urut 1 Joko Widodo (Jokowi) bersama dengan para relawannya disebut telah menyebarluaskan hoax ke masyarakat. Hoax yang dimaksud adalah dengan mengumumkan ke masyarakat luas terkait prestasi-prestasi yang berhasil diraih Jokowi selama menjabat sebagai Presiden RI.
Pernyataan itu diungkapkan oleh Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional atau BPN, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno Dahnil Anzar Simanjuntak. Dahnil mengaku sangat menyayangkan klaim yang diungkapkan oleh para relawan Jokowi itu.
“Hari ini, politik kita dipenuhi dengan keangkuhan tanpa ada sikap rendah hati untuk meminta maaf. Setiap kesalahan yang dilakukan, justru dengan angkuh melakukan pembenaran, bahkan kebohongan-kebohongan,” kata Dahnil saat ditemui di Jakarta, Rabu (14/11/2018).
Baca juga : Soal Politik Genderuwo, Kubu Prabowo Anggap Jokowi Panik
Lebih lanjut Dahnil menjelaskan salah satu kebohongan yang dibuat oleh Jokowi saat memimpin adalah terkait kursi kabinet tidak akan diambil dari kalangan partai politik. Namun, Jokowi justru memilih para menterinya dari petinggi parpol dan tidak merasa jika telah berbohong atas janji kampanyenya tersebut.
Hal sebaliknya justru ditemukan Dahnil dari sosok pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Dahnil mengklaim bahwasanya Prabowo-Sandiaga selalu berani meminta maaf, jika melakukan kesalahan atau kekeliruan.
“Mulai dari kebohongan akan tidak bagi-bagi kursi, kabinet ramping, bohong tidak akan menaikkan harga BBM, bohong tidak akan impor, bohong terkait mobil nasional Esemka. Salah dikit, Prabowo-Sandi minta maaf, Jokowi ingkar janji, malah minta dipilih lagi,” jelas Dahnil.
(Muspri-www.harianindo.com)