Jakarta – Hujan deras yang mengguyur Kota Depok tiga pekan ini mengakibatkan beberapa wilayah diterjang banjir dan longsor. Setidaknya ada tujuh titik longsor dalam tiga pekan terakhir ini.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok menyiapkan anggaran Rp11 miliar khusus untuk penanganan longsor di Depok. Anggaran tersebut berasal dari dana pemeliharaan bidang sumber daya air Dinas PUPR.
“Untuk saat ini kami masih menggunakan dana pemeliharaan untuk gaji Satgas banjir nya, beli peralatan pembangunan, beli bronjong, dan perlengkapan lainnya,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok, Manto, Rabu (14/11/2018).
Dinas PUPR akan mengajukan tambahan Belanja Tak Terduga untuk penanganan longsor sebesar Rp2,5 miliar. Sebab, APBD Kota Depok Tahun Anggaran 2018 dan 2019 tidak memiliki pagu pembangunan fisik di titik longsor tersebut.
Pihaknya akan memasang batu bronjong untuk antisipasi longsor. Terutama di tujuh titik longsor yang tersebar di Benda Kramat Bukit Cengkeh, Cimanggis; Perumahan Mutiara Depok, Sukmajaya; Tanah Baru Kali Cabang Tengah; Jalan Masjid At-Taqwa, Pondok Petir; Permata Regency, Citayam; Jati Jajar, Simpang Depok; dan Pondok Jaya, Cipayung.
Dinas PUPR masih berupaya menangani longsor agar tidak melebar. Sebanyak 130 petugas Satgas Banjir berupaya menormalisasi longsor yang terjadi.
Baca juga: Polri Tanggapi Aksi Reuni Aksi 212
Untuk penanganan jangka panjang lokasi longsor, Manto mengaku masih melakukan koordinasi dengan Suku Dinas Bina Marga.
“Secara teknis nanti kami laporkan ke pimpinan dan Bina Marga, bagaimana ke depannya. Untuk sementara kita akan fokuskan ke pemasangan bronjong dan turap,” pungkasnya. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)