Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan sedang menyiapkan program yang disebutnya ‘vertical drainage’ untuk mengantisipasi banjir. Antisipasi dilakukan dengan memasukkan air yang turun ke Jakarta ke dalam tanah.
“Tidak lama lagi kami akan kick-off, sekarang sedang diuji coba di beberapa titik. Nanti kalau sudah selesai akan kami ceritakan,” kata Anies Baswedan di pinggiran Kali Ciliwung, Condet, Jakarta, Minggu (11/11/2018).
Anies mengatakan, persoalan banjir harus ditangani dari hulu sungai. Ia berujar permukaan air di sungai bagian tengah dan hilir selalu naik di kala musim hujan meskipun tak ada penyumbatan di sepanjang aliran sungai. “Jadi kami harus bereskan di hulu, di tengah, dan di hilir,” ujar dia.
Selain itu, Anies mengatakan Pemprov DKI akan menyiapkan respons cepat, terutama di sepanjang daerah aliran sungai, untuk antisipasi bila terjadi limpahan air dari hulu. “Yang di jakarta, sebisa mungkin saluran air semuanya bersih,” tutur dia.
Baca juga: Jokowi : Masih Ada Masyarakat yang Masih Percaya Saya PKI
Sebelumnya, Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta juga mengklaim telah melaksanakan pelbagai program antisipasi banjir mulai dari hulu hingga hilir. Di antaranya dengan mengeruk Kali Ciliwung di Kampung Melayu, Jakarta Timur, dan Bukit Duri, Jakarta Selatan.
Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan mengatakan program antisipasi banjir juga dengan menyiagakan pompa. Dinas memiliki 436 pompa stasioner yang tersebar di 153 lokasi dan 102 pompa mobile. Kondisi pompa itu ialah 92 persen dalam keadaan baik, enam persen dalam perbaikan, dan dua persen perlu diganti. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)