Jakarta – Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dilaporkan ke Polda Metro Jaya terkait isi pidatonya yang dianggap menyinggung etnis dan ras masyarakat Boyolali, Jawa Tengah.
“Kami mendampingi Mas Dakun dari Teras Boyolali yang melaporkan Prabowo Subianto ke Polda Metro Jaya,” kata Ketua Cyber Indonesia Habib Muannas Alaidid dalam keterangan tertulisnya, Jumat (2/11/2018).
Menurut Muannas, isi pidato Prabowo Subianto dianggap melanggar Pasal 4 junto Pasal 16 UU No 40 tahun 2008 tentang penghapusan diskriminasi Ras dan Etnis.
“Dia menyebut tampang Boyolali diusir dari hotel mewah. Itu ancaman pidana penjara paling lama 5 tahun dan atau paling banyak Rp 500 juta,” ungkapnya.
Sebelumnya, di depan masyarakat Boyolali, Prabowo mengungkapkan bahwa bangsa Indonesia tidak bisa menguasai perekonomiannya sendiri. Hal tersebut terbukti dengan makin banyaknya hotel mewah dengan nama asing dan gedung bertingkat yang dibangun di Jakarta.
“Saya memberi usia saya untuk bangsa ini. Saya memberi jiwa dan raga saya untuk bangsa ini tapi begitu saya keliling Jakarta, saya lihat gedung-gedung mewah, gedung-gedung menjulang tinggi, hotel-hotel mewah,” kata Prabowo Subianto di Boyolali, Jawa Tengah, pada Selasa (30/10/2018).
Prabowo kemudian menyebutkan sejumlah nama hotel mewah seperti Hotel The Ritz-Carlton, Hotel The St. Regis, hingga Hotel Waldorf Astoria.
“Sebut saja hotel mana di dunia yang paling mahal, ada di Jakarta. Ada Ritz Carlton, ada apa itu, Waldorf Astoria Hotel. Namanya saja kalian tidak bisa sebut. Ada St Regis dan macam-macam itu semua tapi saya yakin kalian tak pernah masuk hotel-hotel tersebut. Betul?” kata Prabowo yang langsung dibenarkan warga Boyolali yang hadir.
“Kalian kalau masuk mungkin kalian diusir karena tampang kalian tidak tampang orang kaya. Tampang kalian, ya, tampang-tampang Boyolali ini,” Prabowo yang disambut tawa warga.
Karena itu Prabowo mengaku tidak rela bila masyarakat Indonesia tidak bisa memiliki negaranya sendiri.
“Saya tidak rela. Saya tidak rela. Dan karena itulah saya melihat rakyat saya masih banyak yang tidak mendapat keadilan dan tidak dapat kemakmuran dan tidak dapat kesejahteraan. Bukan itu cita-citanya Bung Karno…,” tandas Prabowo.
Berikut videonya:
(samsularifin – www.harianindo.com)