Jakarta – Baru-baru ini Pemerintah Kota Bekasi yang meramaikan masalah dana kemitraan atau dana hibah di media. Sayangnya persoalan yang diramaikan bukan mengenai dana kompensasi bau sampah yang menjadi kewajiban Pemprov DKI, tetapi soal bantuan keuangan yang sifatnya kemitraan atau hibah.
Mendengar hal itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan angkat bicara. Anies menyebut awal masalah itu muncul disebabkan adanya miskomunikasi antara DKI dan Bekasi. Anies mengaku awalnya ia merasa sangat heran dengan hal tersebut.
“Sudah begitu, diramaikan bukan yang menjadi kewajiban kita pula. Dan harus diingat, Bekasi itu masuk provinsi mana coba? Jawa Barat. Kalau mau minta, ke pemprov mana harusnya dimintai? Kok mintanya ke Jakarta,” kata Anies saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Minggu (21/10/2018).
Baca juga : Anies Klaim Sudah Ke Bantargebang Tanpa Sorotan Media
Anies pun menganggap persoalan itu bukan soal pengelolaan sampah di TPST Bantargebang, tetapi persoalan APBD Kota Bekasi. Anies sempat merasa heran persoalan dengan Pemkot Bekasi selalu muncul pada Oktober, bertepatan dengan pembahasan anggaran.
“Masalah ini dengan Bekasi itu selalu munculnya bulan Oktober. Kenapa ya? Coba saja Anda cek kenapa. Berarti persoalannya bukan persoalan sampah, tapi persoalan anggaran. Kira-kira begitu bukan?” bebernya.
Meski begitu, Anies mengklaim permasalahan antara Pemprov DKI dengan Pemkot Bekasi sudah selesai. Anies juga mengaku sudah mengunjungi Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang tanpa media.
“Saya sudah ke sana, saya tidak biasa bawa media, tapi saya ke sana,” pungkas Anies.
(Muspri-www.harianindo.com)