Motegi – Pembalap LCR Honda, Cal Crutchlow, mengaku paham dengan strategi balapan yang dieksekusi oleh Ducati. Taktik tersebut dipelajarinya setelah merasa frustrasi usai mengikuti Andrea Dovizioso selama MotoGP Jepang 2018.
Crutchlow mampu finis di posisi dua pada balapan di Sirkuit Motegi, Jepang, Minggu 21 Oktober 2018. Posisi tersebut merupakan ‘hadiah’ setelah Andrea Dovizioso terjatuh pada dua putaran terakhir. Namun, hasil itu tidak sia-sia karena pembalap asal Inggris itu mulai paham dengan strategi balap Ducati.
Menurut ayah dari Willow itu, Dovizioso sering menggunakan strategi yoyo saat balapan. Itu berarti sang pembalap Italia akan tancap gas pada 2-3 putaran, melambat, lalu kembali tancap gas di 2-3 putaran lain. Strategi tersebut sudah dilakukan dalam 4-5 lama balapan terakhir.
“Masalahnya adalah Dovi seperti bermain yoyo dengan kecepatannya. Kami sekarang tahu strategi balap Ducati, yang sudah mereka lakukan dalam 4-5 lima balapan beruntun,” ujar Crutchlow sebagaimana diberitakan Crash pada Kamis (25/10/2018).
“Mereka akan melaju cepat dalam 2-3 putaran, lalu melambat, dan kemudian mempercepat lajunya dalam 2-3 putaran lagi. Hal itu membuat Alex (Rins) dan kelompok di belakangnya mampu menyerang. Namun, Anda tidak bisa melakukan apa-apa karena meski melambat, mereka punya tenaga besar,” imbuh pembalap berusia 32 tahun.
Crutchlow mengakui, dirinya seharusnya sudah menyerang Dovizioso lebih awal agar bisa bertarung memperebutkan posisi dua. Namun, hasil balapan tersebut sudah cukup membuatnya puas karena keluar sebagai pembalap tim independen terbaik di MotoGP Jepang 2018. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)