Home > Ragam Berita > Nasional > Hanura Menilai Kader Gerindra Kini Putus Asa

Hanura Menilai Kader Gerindra Kini Putus Asa

Jakarta – Sekjen Gerindra Ahmad Muzani yang menyebut sang Ketum, Prabowo Subianto sedang dikepung pada ajang kontestasi politik Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 ini. Muzani menegaskan bahwasanya Pilpres 2019 adalah yang terberat bagi Prabowo Subianto.

Hanura Menilai Kader Gerindra Kini Putus Asa

Joko Widodo dan Prabowo Subianto

‘Kepungan’ yang dimaksud bersumber dari hasil berbagai lembaga survei, pengarahan kepala daerah untuk mendukung Jokowi. Banyak ‘suara’ yang memenangkan Jokowi. Kemudian para pengusaha yang takut mendukung Prabowo-Sandi.

Mendengar hal itu, Ketua DPP Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir angkat bicara. Inas menilai pernyataan itu menunjukkan sikap putus asa para kader Gerindra. Menurut Inas kader-kader Gerindra putus asa karena telah ditinggal partai-partai yang dulu mengusung dan mendukung Prabowo pada Pilpres 2014.

Lebih lanjut Inas menjelaskan keputus-asaan juga bersumber dari kekecewaan ditinggal kepala daerah yang diusung partai dan parpol koalisinya.

“Kecewa ditinggal kepala-kepala daerah yang diusung Gerindra/PKS/PAN/Demokrat yang malahan lari ke Jokowi-Maruf,” jelasnya.

Baca juga : Isu Inilah Yang Dinilai Bakal Membuat Jokowi Kehilangan Suara di 2019

Anggota Tim Penugasan Khusus Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf ini menambahkan dengan memberikan contoh Pilpres 2009 terkait pengerahan kepala daerah. Dia menilai janggal, sebab Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) itu tak menyinggung Pilpres 2014.

“Heran-nya kenapa Muzani melewatkan Pilpres 2014? Padahal saat itu kubu Prabowo memanfaatkan betul kepala-kepala daerah yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo,” bebernya.

Inas bahkan juga menyinggung adanya rumor terkait cawapres Prabowo, Sandiaga Uno yang santer disebut enggan membiayai logistik kampanye. Hal itu, katanya, kemudian menimbulkan kekecewaan dari parpol koalisi.

“Rumornya bahwa Sandi ogah membiayai suluruh logistik kampanye sehingga partai-partai pengusung-pun ikut-ikutan kecewa, apalagi isu mahar Rp 500 milyar ternyata hanya isapan jempol belaka karena katanya sih, dosa aja ogah dia bagi, apalagi duit,” pungkasnya.
(Muspri-www.harianindo.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Ma'ruf Amin Berharap Banyak Anak Pintar di Ponpes Agar Tak Jadi Kiai Bodoh

Ma’ruf Amin Berharap Banyak Anak Pintar di Ponpes Agar Tak Jadi Kiai Bodoh

Jakarta – Hari ini, Ma’ruf Amin melangsungkan rencana safari politiknya dengan mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) ...


Warning: A non-numeric value encountered in /srv/users/serverpilot/apps/harianindo/public/wp-content/plugins/mashshare-sharebar/includes/template-functions.php on line 135