Jakarta – Direktur Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Djayadi Hanan memberikan tanggapannya mengenai beredarnya kabar dugaan tergerusnya tingkat elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno atas kebohongan yang diciptakan aktivis Ratna Sarumpaet.
Djayadi menilai hal itu tidak akan terjadi. Bahkan Djayadi dengan tegas menyebut meski kasus tersebut sempat memancing perhatian publik, kecil kemungkinan kabar hoaks yang disampaikan Ratna berpengaruh signifikan terhadap elektabilitas Prabowo-Sandi.
Alasannya Djayadi menilai para pemilih Prabowo – Sandi merupakan kelompok di luar Joko Widodo. Oleh karena itu, kasus Ratna tidak akan berpengaruh besar terhadap Prabowo – Sandi.
“Malah makin belain. Mengapa? Karena pemilih Prabowo itu cenderung pemilih yang anti-Jokowi. Apa pun yang dilakukan Prabowo, mereka akan melakukan pembenaran,” kata Djayadi saat ditemui di Jakarta, Selasa (09/10/2018).
Baca juga : Fadli Zon Tuding Luhut Berbohong Soal Pose Satu Jari Bos IMF
“Isu seperti ini kan timbul tenggelam. Bisa jadi nanti isu serupa menimpa kubu Jokowi. Hal ini akan membuat keadaan berimbang,” sambungnya.
Djayadi mengaku merasa sangat yakin dinamika kasus Ratna tidak akan bertahan lama. Sementara itu, pemilihan presiden masih enam bulan lagi. Masih ada waktu untuk pasangan Prabowo-Sandiaga untuk kembali meningkatkan elektabilitasnya.
“Karena ini enggak berkaitan dengan isu ekonomi. Kalau ini berkaitan, bisa panjang. Ini isu fundamental. Comes and go. Dugaan saya tidak terlalu lama bertahan,” jelasnya.
(Muspri-www.harianindo.com)