Jakarta – Meski pendukung pasangan capres dan cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto – Sandiaga Uno, dikenal militan namun pasangan ini diprediksi akan sulit dalam menambah dukungan suara pada Pilpres 2019 mendatang.
“Akan sulit bagi dia (Prabowo-Sandi) meraih suara (tambahan),” kata Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan dalam rilis survei nasional ‘Tren Elektabilitas Capres: Pengalaman Menjelang Hari H (2004-2019)’ di Kantor SMRC, Jalan Cisadane, Jakarta Pusat, Minggu (7/10/2018).
Namun demikian, para pendukung Prabowo nampaknya telah memaafkan Prabowo yang sempat ‘termakan’ oleh cerita rekayasa dari Ratna Sarumpaet.
“Pemilih Prabowo cenderung anti Jokowi. Apa pun yang dilakukan Prabowo selalu memiliki pembenaran,” ujar Djayadi.
Terkait hal ini, tim pemenangan Prabowo-Sandi harus mencari isu lain untuk segera menutup kasus Ratna Sarumpaet sehingga bisa menggaet swing voters atau bukan pendukung Prabowo.
Djayadi yakin isu Ratna Sarumpaet ini tidak akan bertahan lama bila ada isu lain yang bisa menutupinya.
“Isu ini tidak akan lama, apalagi sekarang ada isu IMF (pertemuan tahunan International Monetary Fund dan World Bank),” katanya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)