Jakarta – Setiap kali berada di tengah-tengah rakyat, Prabowo Subianto seringkali mengungkapkan bahwa ia merasakan getaran jiwa atau hasrat pandangan mata rakyat yang menaruh harapan besar dan kepercayaan kepada dirinya. Meskipun di lain hal, ia berkali-kali disindir, diejek dan dituduh macam-macam.
Salah satunya ia seringkali dinilai haus akan kekuasaan. Oleh karena itu, Prabowo mengaku telah bertanya kepada dirinya sendiri apa benar tuduhan seperti itu. Selain itu, Prabowo mengaku masih terjun ke politik karena tidak rela banyak rakyat miskin.
“Jawabannya, kenapa saya masih di politik karena saya tidak rela ketidakdilan berjalan terus di negara ini,” kata Prabowo dalam acara tasyakur dan haul KH Abdullah Syafiie di Pesantren Alquran KH Abdullah Syafiie As Syafiiyah Pulo Air Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Ahad (7/10/2018).
Alasan terakhir mengapa dirinya masih di politik karena Prabowo menilai tidak rela segelintir orang di Jakarta mencuri kekayaan rakyat. Calon Presiden Prabowo Subianto disambut antusias warga di Pesantren Alquran KH Abdullah Syafiie As Syafiiyah Pulo Air Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat Ahad (7/10).
Kedatangannya untuk menghadiri tasyakur dan haul almarhum KH Abdullah Syafiie. Prabowo menuturkan, selalu ada yang memberi saran agar pidato jangan keras-keras. Namun pada saat bertemu dengan pandangan mata rakyat, maka ia tidak bisa bersandiwara dan tidak mau bicara yang normatif atau normal-normal saja.
Terlebih, lanjut Prabowo, keadaan bangsa di mana kekayaan alam banyak diambil. Hal itu pun ditulis dalam buku berdasarkan pengalamannya keliling Indonesia selama 14-18 tahun.
“Kalau saya diundang ke acara akan bicara apa adanya. Contohnya sistem ekonomi yang berlaku di negara kita yang keliru atau salah. Di mana sistem ekonomi ini bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak sesuai dengan cita-cita pendiri bangsa,” ucap dia.
Menurut Prabowo, sistem ekonomi hanya memperkuat yang kaya dan jumlahnya hanya segelintir orang. Disamping itu kekayaan diambil ke luar negeri. Padahal apabila kekayaan diambil terus maka suatu saat negera akan kolaps atau hancur. Ketua Umum Partai Gerindra itu mengaku merasakan dukungan yang luar biasa ketika berkunjung ke Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
“Ketika datang dan jalan di sini, saya merasakan dari pandangan dan sentuhan dengan ibu-ibu dan bapak-bapak sesuatu dukungan yang luar biasa kepada diri saya,” ujar Prabowo dalam sambutannya dalam acara tasyakur dan haul di Pesantren Alquran KH Abdullah Syafiie As Syafiiyah Pulo Air.
Ia menilai dukungan yang berasal dari hati rakyat ini mencerminkan kenginan serta harapan besar untuk perubahan dan perbaikan bangsa. Sebelum ke Sukabumi kata Prabowo, sepekan yang lalu ia berada di Jawa Tengah tepatnya di daerah Rembang, Lasem, Demak, Pekalongan hingga ke Tegal. Sementara pada Sabtu (6/10/2018) Prabowo mengunjungi pesantren Habib Rizieq Shihab di Megamendung, Bogor.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)