Jakarta – Sudah lebih dari satu tahun pasca-penyiraman air keras oleh dua pria pengendara motor kepada penyidik senior KPK Novel Baswedan berlalu. Namun, sampai saat ini Novel mengaku masih terus menerima ancaman.
“Sampai sekarang saya masih diancam,” ujar Novel di Universitas Atma Jaya Yogyakarta pada Rabu (19/9/2018).
Ancaman tersebut, kata Novel, berupa pengintaian oleh orang tak dikenal di kediamannya. Ia mengaku mendapat foto-foto orang yang mengintai rumahnya dari tetangga. Akan tetapi, Novel mengaku tidak takut dan masih menangani kasus-kasus korupsi besar.
“Saya dapat foto dari tetangga beberapa orang mengintai rumah saya. Kejadian ini sama sekali tidak saya sesali dan tidak membuat saya menjadi takut. Sampai sekarang saya masih menangani perkara yang besar, mafia yang lebih besar,” tegasnya.
Saking seringnya menerima ancaman, Novel bahkan sudah pasrah jika pelaku penyiraman air keras terhadapnya pada 11 April 2017 silam tidak diungkap oleh Kepolisian. Hanya saja, Novel mempertanyakan ketidakhadiran negara ketika banyak pegawai KPK selain dirinya yang juga menerima ancaman.
Baca juga: Jokowi Beberkan Penyebab Dana Bantuan Gempa Lombok Belum Cair
“Ancaman banyak dan saya kira karena terlalu sering saya sampai bosen denger ancaman-ancaman. Pada dasarnya bukan masalah ancamannya tapi negara di mana? Itu kan yang penting,” katanya.
“Saya pernah sampai bilang okelah kalau perkara saya enggak mau diungkap enggak apa-apa terserah, saya juga sudah maafkan kan. Saya cuma bilang penyerangan kepada orang-orang di KPK itu diungkap deh, enggak usah perkara saya (diungkap), itu banyak kejadian (penyidik KPK diancam),” sambungnya. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)