Jakarta – Ternyata selaku Elite PKS, Nasir Djamil tak setuju dengan usulan penggunaan bahasa Inggris saat debat Pilpres 2019.
Saat ditemui di kantornya kemarin, Nasir berkata bahwa “Itu urusan dia (Yandri). Kita hidup di Indonesia, bahasa Indonesia,”
Dirinya menilai bahwa hingga saat ini tak banyak orang Indonesia yang mengerti bahasa Inggris. Jika nanti debat menggunakan bahasa Inggris, gagasan dan visi-misi yang disampaikan bisa tak sampai ke seluruh rakyat Indonesia.
“Kita kan satu bahasa, Indonesia, ya pakai itu. Kalau kemudian ada panelis yang ingin menguji bahasa Inggris, menurut saya itu tidak terjadi. Karena kita tinggal di Indonesia, jadi pakai bahasa Indonesia saja. Patut digunakan dalam kegiatan pilpres sehingga rakyat tahu apa yang disampaikan,” tuturnya.
Sedangkan saat ditanya mengenai respons koalisi Jokowi-Ma’ruf Amin yang kemudian mengusulkan debat menggunakan bahasa Arab dan baca Alquran, Nasir mengatakan itu merupakan reaksi dari usulan Yandri.
“Makanya kita kesampingkan saja. Jangan cari-cari inilah, jangan cari-cari, kalau nggak gatal, jangan digaruk,” kata Nasir.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)