Jakarta – Netizen kali ini fokus kepada KH Miftah Maulana Habiburrahman atau akrab disapa Gus Miftah mengenai keputusannya dakwah di sejumlah klub malam. Dirinya bahkan mengaku sudah 14 tahun berdakwah di tempat hiburan malam.
Saat ditemui di Ponpes Ora Aji Sleman kemarin, dirinya menuturkan bahwa “Pertama di Sarkem (Pasar Kembang) Yogya, tahun 2000-an, awalnya tiap malam Jumat saya salat tahajud di sebuah musala di sana, ada itu musala. Saya sempat diancam ‘penguasa’ di sana, intinya jangan macam-macam di Sarkem,”
“Ya saya sampaikan visi misi saya, ada curhatan penghuni ingin ikut kajian agama, tapi bingung tidak ada tempat,” ujarnya.
Asam manis perjalanan dakwah “nyeleneh”nya ini tentu bisa menjadi pengalam tersendiri bagi dirinya.
“Saya jawab bagi saya hidayah butuh dijemput, dan kalau hidayah itu datang, bukan karena saya, tapi Allah menghendaki dia bertobat. Apakah ada (hidayah)? Insyaallah ada,” terangnya.
Saat ini, kiai berusia 37 tahun itu rutin menggelar kajian hampir di seluruh klub malam dan tempat hiburan di Yogya. Gus Miftah menegaskan dakwahnya bukan bermotif materi.
“Saya biaya sendiri, transport, konsumsi, bahkan saya juga di beberapa tempat bawain mukena, alquran, sajadah. Tidak ada donatur,” jelasnya.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)