Jakarta – Capres Prabowo Subianto diminta untuk bertanggung jawab agar menghentikan gerakan pendeklarasian #2019GantiPresiden yang belakangan ini semakin gencar digaungkan di beberapa daerah. Permintaan tersebut datang dari salah seorang Pengamat Hukum, Petrus Salestinus.
“Prabowo wajib meminta aktor deklarator untuk berhenti,” tegas Petrus saat diskusi publik dan konsolidasi bertema “Makin Dilarang, Makin Nantang ! #2019GantiPresiden Menggila Hingga Tanah Suci: Untung atau Buntung” di UP2YU Cafe and Resto Cikini Menteng Jakarta Pusat, pada Jumat (31/8/2018).
Petrus pun memberikan saran kepada aparat keamanan guna mencari siapa dalang dibalik gerakan hastag 2019GantiPresiden yang hingga kini masih terus menantang dengan menggelar deklarasi tersebut di beberapa daerah. Dalam waktu dekat ini, dikabarkan akan kembali digelar aksi deklarasi di Karawang dan Depok.
“Sekarang yang harus dicari aparat adalah cari siapa biang kerok di belakang gerakan 2019 ganti Presiden,” sebutnya.
Lantas, Petrus membeberkan motif gerakan 2019 Ganti Presiden adalah asal bukan Jokowi. Dia pun menuding gerakan yang diprakarsai oleh Mardani Ali Sera dan Neno Warisman tersebut masuk ke dalam kualifikasi makar.
“Kalau kita lihat gerakan ini tidak akan berhenti besok saja dan jika tahun ini pak Jokowi tidak lengser, dan tahun depan jadi Presiden lagi maka gerakan ini akan terus ada. Karena maunya yang penting tidak Jokowi,” kata dia lagi.
“Gerakan ini masuk kualisifikasi makar, makanya aparat bertindak. Kita percayakan ini kepada Kepolisian,” tandasnya.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)