Harian IndoJakarta – Nama Ustadz Abdul Somad (UAS) sebelumnya disebut-sebut menjadi kandidat bakal calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Prabowo Subianto, namun Prabowo lebih memilih mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.
Terkait hal ini, UAS sempat bercanda bahwa dirinya menyesal menolak untuk menjadi cawapres, ketika menjadi penceramah di kompleks parlemen untuk memperingati HUT MPR ke-73.
“Karena saya berbicara di kantor MPR, saya mesti mencari apa itu tugas MPR. Pertama, menetapkan Undang-Undang Dasar 1945, itu nomor satu,” kata UAS di lapangan sepakbola kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/8/2018).
“(Tugas MPR) yang kedua, melantik presiden dan wakil presiden. Dalam hati saya, kalau mau (jadi cawapres), kemarin saya ke sini,” lanjut UAS yang kemudian disambut tawa oleh semua yang hadir.
Namun demikian, UAS menegaskan bahwa dirinya tidak berniat untuk menjadi cawapres meski namanya ikut direkomendasikan oleh Ijtimak Ulama.
“Banyak orang kaya khawatir kalau saya ceramah, dihadang, nggak boleh datang. Untuk apa? Menghadang saya untuk apa? Saya nggak mau (jadi cawapres). Untuk apa?” kata UAS.
“Ketika saya bicara, ‘Perjuangkan ini dengan tanda tanganmu, tanamkan kebaikan dengan kekuasaan’. Disangka orang saya mau mengiklankan diri saya. Saya nggak mau,” tambahnya.
UAS kemudian menambahkan, dirinya ingin tetap menjadi ustadz hingga akhir hayatnya.
“Ketika saya berbicara tentang kekuasaan, tentang Islam, tentang hebatnya politik, maka saya tidak mengiklankan diri saya. Oleh sebab itu, jangan khawatir. Tapi saya katakan, sampai akhir hayat, saya ingin menjadi ustaz,” tegasnya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)
