Vatikan – Paus Francis menemui delapan korban pelecehan seks oleh tokoh Gereja pada Rabu (29/8/2018). Paus memastikan langkah-langkah penting telah dilakukan untuk memastikan pelecehan semacam itu tidak terjadi lagi.
“Dalam kunjungan saya ke Irlandia, selain dipenuhi dengan kebahagiaan, juga ada kepahitan atas penderitaan yang disebabkan beberapa bentuk pelecehan oleh anggota Gereja dan fakta bahwa otoritas Gereja di masa lalu tidak selalu mampu menyelesaikan segala tindak kejahatan ini,” kata Paus Francis.
Sebagaimana diberitakan edition.cnn.com pada Kamis (30/8/2018), Paus Francis mengatakan dia telah memohon pengampunan kepada Tuhan atas dosa-dosa, skandal dan pengkhianatan. Uskup yang terlibat dalam skandal pelecehan sudah di ambil tindakan serius.
Paus Francis dalam kunjungannya selama tiga hari ke Irlandia, disambut oleh demonstran yang marah atas skandal pelecehan seks anak-anak di dalam gereja Katolik. Paus mengatakan para uskup di Irlandia yang terlibat dalam pelecehan telah melakukan jalur pemurnian dan rekonsiliasi yang serius dengan para korban pelecehan.
Vatikan telah menetapkan aturan ketat yang akan menjamin keselamatan anak-anak muda. “Dalam pertemuan saya dengan para uskup, saya mendorong mereka untuk memperbaiki kegagalan di masa lalu dengan kejujuran dan keberanian,” kata Paus Francis.
Baca juga: Trump Tuding China Bikin Hubungan AS-Korut Semakin Buruk
Marie Collins, salah satu korban pelecehan seks, bertemu Paus Francis. Collins mengundurkan diri pada 2017 dari komisi khusus Vatikan, sebuah badan yang dibentuk untuk menangani kasus pelecehan seks anak.
Collins mengatakan beberapa imam senior di Gereje telah menolak menerapkan kebijakan keamanan yang disarankan komisi khusus Vatikan. Paus Francis mengatakan menghargai keputusan Collins untuk mundur dan terpukau dengan gagasan sebuah pengadilan akuntabilitas. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)