Jakarta – Penghadangan yang diterima Neno Warisman saat berada di Bandara Pekanbaru kali ini dikomentari oleh Ketua Persaudaraan Alumni 212 Slamet Ma’rif.
Dirinya menilai bahwa insiden tersebut sebagai bagian dari persekusi yang tak manusiawi dan telah menciderai demokrasi.
Melalui keterangan tertulisnya, ia mengatakan bahwa “Aparat keamanan dan penegak hukum adalah wasit. Hati-hati, jika sampai wasit ikut bermain di lapangan, maka jangan salahkan penonton masuk ke dalam lapangan,”
“Jangan halangi kebebasan berpendapat yang dijamin UU dan tidak melanggar konstitusi. Harusnya aparat ikut melindungi jangan dikasari, rangkul jangan dipukul, melebur jangan digusur. Umat akan melihatmu berbudi luhur,” pungkasnya.
Seperti yang sudah dikabarkan sebelumnya, kejadian penolakan Neno Warisman dalam kampanye 2019 Ganti presiden terjadi pada Sabtu lalu. Sejumlah massa menghadang mobil Neno untuk keluar dari bandara.
Neno sempat tertahan sampai lebih dari 6 jam sampai akhirnya memutuskan pulang dari tempat tersebut. Lantaran kejadian itu, banyak tokoh nasional yang menyayangkan sikap aparat keamanan yang terkesan acuh dalam kejadian tersebut.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)