Jakarta – Partai Nasional Demokrat (NasDem) sebagai salah satu bagian koalisi pendukung Jokowi – Ma’ruf Amin tidak membantah pengakuan yang disampaikan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD.
“Tidak perlu di-counter (pernyataan Mahfud). Mengonfirmasi apa yang disampaikan oleh Pak Mahfud itu betul, tapi tidak semua yang betul disampaikan,” kata Sekjen NasDem Johnny G Plate di kantor DPP NasDem, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (15/8/2018).
“Makanya saya sampaikan, kalau Pak Mahfud sebagai calon wakil presiden yang sudah disampaikan, tidak tertutup kemungkinan ada yang sama juga (dengan Mahfud) beberapa (ada) yang sudah menyiapkan diri,” lanjutnya.
Menurut Johnny, drama penentuan cawapres tidak saja terjadi di kubu Jokowi, namun juga terjadi di kubu Prabowo dimana Sandiaga Uno yang akhirnya dipilih sebagai bakal cawapres.
“Ini tidak saja terjadi di koalisi Pak Jokowi, tapi terjadi juga di koalisi sebelah. Di mana proses itu berjalan seperti itu dan tidak terjadi di Indonesia saja, di seluruh dunia dalam proses mencari pemimpin nasional begitu,” ujar Johnny.
Johnny juga menambahkan, penentuan nama bakal cawapres Jokowi dilakukan setelah dilakukan rapat bersama partai koalisi di Plataran Menteng, Jakarta Pusat, pada Kamis (9/8/2018) lalu.
“Tapi perlu saya sampaikan juga bahwa ada kebenaran-kebenaran lain juga, yaitu tadi keputusan akhir dan definitif hanya diambil setelah rapat Pak Jokowi dengan seluruh pimpinan partai dan seluruh ketum dan sekjen-sekjen dan semua hadir di Plataran dan disampaikan kepada publik melalui konferensi pers,” ungkap Johnny.
Seperti diketahui sebelumnya, Mahfud MD mengungkapkan bagaimana drama penentuan nama cawapres Jokowi yang akhirnya memilih Ketua MUI Ma’ruf Amin, meski pihak Istana telah menghubungi dirinya untuk menyiapkan diri, termasuk baju dan CV.
Penuturan Mahfud disampaikan di program acara Indonesia Lawyers Club TVOne, pada Selasa (14/8/2018) malam.
(samsul arifin – www.harianindo.com)