Jakarta – Pilihan Jokowi terhadap Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma’ruf Amin untuk mendampinginya sebagai cawapres pada Pilpres 2019 mendatang, mengejutkan banyak pihak.
Karena beberapa hari hingga menit terakhir nama mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menjadi kandidat kuat untuk menjadi cawapres Jokowi.
Bahkan di saat sebelum pengumuman, Mahfud MD juga hadir di sekitaran Restoran Pelataran, Menteng, Jakarta Pusat.
Terkait hal ini, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menjelaskan, perubahan yang terjadi secara tiba-tiba karena para ketua umum pendukung tidak menemukan konsesus terkait sosok Mahmud MD.
“Dalam pencalonan itu tak tergantung satu orang, artinya Pak Jokowi tidak sendirian, harus melibatkan setidaknya 6-9 pimpinan partai pada saat terakhir itu susah dicapai konsensus di antara semuanya,” ungkap JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (10/8/2018).
“Maka berubahlah tiba-tiba pilihan itu. Saya kira itu susah dicapai konsensus antara partai maka dipilih jalan tengah,” sambungnya.
Hal ini menurut JK adalah biasa di dunia politik. Ia kemudian mencontohkan bagaimana nama Anies Baswedan tiba-tiba muncul saat Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.
“Seperti saya katakan saat-saat terakhir pasti timbul apa itu, sama saja dengan Pilkada DKI, kan saat terakhir, menit terakhir, baru masuk Anies (Baswedan). Sama, banyak kejadian-kejadian seperti itu yang kita hadapi,” kata JK.
(samsul arifin – www.harianindo.com)