Jakarta – Pemilihan Ma’ruf Amin sebagai cawapres Jokowi hingga kini masih menimbulkan pro dan kontra. Terlebih lagi penolakan yang datang dari barisan pendukung Ahok yang sempat sakit hati kepada tokoh MUI tersebut.
Seperti yang telah diketahui beberapa waktu lalu, Ma’ruf adalah Ketum MUI yang menandatangani pendapat dan sikap keagamaan MUI yang mengategorikan Ahok sebagai penghina Alquran dan penista agama. Pendapat dan sikap MUI itu memicu aksi demo berjilid-jilid.
Karena beberapa sikap Ma’ruf mengenai kasus Ahok, barisan pendukungnya menyatakan sikap untuk rela golput di Pilpres mendatang.
Mengenai hal ini, Ace Hasan Syadzily selaku Ketua DPP Golkar meminta kepada pihak Ahoker untuk move on.
“Memang kita sudah selesai pilkada DKI, persoalan hukum terkait Pak Ahok sudah dijalani secara baik di tahanan. Seharusnya sudah move on, kita kembali merajut kebersamaan untuk memenangkan Jokowi dan Ma’ruf Amin dalam PIlpres 2019,” ucap Ace Hasan pada Kamis malam lalu.
“Kita menerima keputusan Jokowi menetapkan Kiai Ma’ruf sebagai cawapres beliau. Beliau (Ma’ruf Amin) sosok ulama yang memiliki pengalaman baik legislatif dan eksekutif, pernah menjadi, DPRD DKI, DPR RI, dan Wantimpres di era Pak SBY,” ujar Ace Hasan.
“Selain itu memiliki kemampuan ekonomi syariah yang dapat mendorong pemberdayaan masyarakat dan umat,” imbuh dia.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)