Jakarta – Kemarin sekitar 1.500 orang mahasiswa dari 12 kampus di Jakarta bersama Gerakan Hidupkan Masyarakat Sejahtera (HMS) kembali lakukan aksi untuk mendesak aparat penegak hukum dan pemerintah menuntaskan skandal korupsi keuangan terbesar di Indonesia yaitu Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) dan Century Gate.
Aksi yang dilakukan di Gedung BI dan Menara BCA ini merupakan aksi ketiga dalam bulan ini setelah sebelumnya, Gerakan HMS menggelar aksi di Gedung KPK dan Gedung Kementerian Keuangan.
Hardjuno Wiwoho selaku Sekjen HMS menuturkan bahwa “Kami juga meminta KPK agar memeriksa dan menyelidiki pemilik Bank Central Asia (BCA-red), Boedi Hartono bersaudara yang patut diduga sebagai “tukang tadah” BLBI,”
Selain itu dirinya juga menjelaskan bahwa pada akhir tahun 2002 yang total aktiva BCA sebesar Rp 117 triliun. Anehnya, pada tahun 2003, saham BCA 51 persen hanya dijual Rp 5 triliun saja kepada Budi Hartono dengan patut diduga dilakukan tender secara tertutup dan terbatas yang hanya diikuti oleh Group Faralon (kendaraan Budi Hartono) dan Standart Chartered Bank.
Lebih tragisnya 3 bulan setelah transaksi penjualan dengan rekayasa yang penuh kecurangan tersebut Budi Hartono menerima pembagian laba (deviden) BCA Rp 580 Miliar.
“Dan sejak 2004 sampai saat ini, Boedi Hartono Cs ‘telah sukses’ menerima subsidi bunga obligasi rekap ex BLBI dari Pemerintah yang ada dalam BCA sebesar Rp 7 triliun per tahun,” tegasnya.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)