Jakarta – Partai-partai koalisi pengusung Jokowi masih membuka pintu bagi partai lain untuk bergabung.
Namun demikian, tambahan partai baru harus disetujui secara mufakat oleh enam partai koalisi.
“Namun demikian, tambahan anggota koalisi harus disepakati seluruh anggota yang enam secara mufakat,” kata Ketua Umum PPP M Romahurmuziy di Jakarta, Selasa, (24/7/2018).
Rommy juga mengajak Partai Demokrat untuk bergabung bila pembicaraan dengan Koalisi Gerindra menemui jalan buntu.
Sebelumnya, enam pemimpin partai politik berkumpul di Istana Bogor pada Senin (23/7/2018) malam untuk membicarakan keputusan final siapa cawapres yang akan mendampingi Jokowi pada Pilpres 2019 mendatang.
Keenam pemimpin parpol tersebut yakni Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketua Umum PPP Romahurmuziy.
Dalam pertemuan tersebut, koalisi pengusung Jokowi telah sepakat dengan satu nama cawapres Jokowi dan menyerahkan secara penuh kepada Jokowi untuk menentukan kapan waktu mengumumkannya kepada publik.
Di lain pihak, Partai Gerindra, PAN, dan PKS tetap sepakat untuk mengusung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pilpres 2019 mendatang.
Dengan demikian, tinggal satu partai yakni partai Demokrat yang belum menentukan arah koalisinya, apakah akan bergabung dengan koalisi Jokowi atau Prabowo.
Menurut rencana, pada Selasa (24/7/2018) malam Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan bertemu Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di kediaman SBY, kawasan Mega Kuningan, Jakarta.
(samsul arifin – www.harianindo.com)