Jakarta – Kapolri Jenderal Tito Karnavian memaparkan kesiapan Polri menghadapi Asian Games saat rapat kerja dengan Komisi III DPR. Tito menjelaskan saat ini ancaman utama Asian Games adalah tindak pidana terorisme.
“Antisipasi ancaman utama pada Asian Games adalah terorisme. Kedua adalah masalah kejahatan jalanan (street crime) dan ketiga adalah kemacetan lalu lintas,” ujar Tito di ruang rapat Komisi III, DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (19/7/2018).
Tito menjelaskan, operasi menumpas terorisme terus berlanjut. Seluruh satuan Polri hingga saat ini masih terus menumpas terorisme, dipimpin oleh Densus 88 Mabes Polri.
“Operasi ini terus akan bergerak dengan melibatkan unsur Mabes Polri dipimpin Densus 88 serta semua satgas anti-teror yang dibentuk polda-polda dan di bawah arahan Densus 88,” jelasnya.
Tito mengungkapkan, Polda Sumsel, Polda Metro, Polda Jabar dan Banten telah memiliki konsep pengamanan. Selain itu, akan dibangun pusat komando yang terintegrasi di provinsi yang akan menggelar Asian Games.
Baca juga: Terkait Pelemparan Bom Molotov, Polres Bekasi Periksa Beberapa Saksi
“Asian Games yaitu Polda Sumsel, Polda Metro Jaya, Jabar dan Banten. Ini 4 Polda ini sudah miliki konsep operasi yang melibatkan stakeholder lain termasuk TNI dan pemerintah setempat,” ungkapnya.
“Kita buat sistem pengawasan dengan CCTV yang ada command center (pusat komando). Kemudian kita adakan operasi cipta kondisi sebelumnya terutama kejahatan-kejahatan jalanan, begal, copet jambret dan lain lain,” tegasnya. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)