Jakarta – Salah seorang mantan bintang basket profesional Tyler Honeycutt baru-baru ini dikabarkan meninggal dunia. Honeycutttewas dalam baku tembak dengan polisi di Los Angeles, Amerika Serikat.
Menurut pengakuan dari Kepolisian Los Angeles (LAPD), seorang pria yang tidak disebutkan namanya kemungkinan tewas akibat luka tembakan yang dilakukan terhadap dirinya sendiri, setelah dia dilaporkan sempat menembaki petugas. Sebagaimana yang dikutip dari BBC, pada Minggu (8/7/2018), Honeycutt adalah seorang mantan pemain basket asal klub Sacramento King yang pernah dikontrak BC Khimki di Moskow.
Ibu Honeycutt sempat menelepon pihak kepolisian lantaran melihat kelakuan sang putra yang “tidak karuan.” Tim manajemen Honeycutt mengonfirmasi kematian tersebut melalui cuitan di Twitter. Polisi di area Los Angeles menanggapi panggilan darurat sekitar pukul 17:00 waktu setempat pada Jumat 6 Juli.
Menurut penuturan dari pihak LAPD, tersangka yang ketika itu belum dikonfirmasi sebagai Honeycutt, menembaki para petugas yang datang ke lokasi dan kemudian mengurung diri di sebuah rumah. Namun, dikabarkan tidak ada pihak petugas yang terluka dalam insiden penembakan tersebut.
Menurut laporan media lokal, rumah tersebut adalah tempat tinggal Honeycutt di daerah Sherman Oaks, Los Angeles. Setelah sempat bersitegang cukup lama, tim SWAT memasuki rumah itu pada Sabtu pagi dan menemukan Honeycutt sudah dalam kondisi “tidak responsif.” Sempat muncul laporan bahwa Honeycutt mungkin tewas terkena tembakan polisi.
Akan tetapi, LAPD menuliskan di Twitter bahwa Honeycutt mengalami “cedera yang konsisten dengan ciri-ciri dari luka tembak yang dilakukan diri sendiri.” Memulai kariernya di Universitas California, Los Angeles (UCLA), Honeycutt memperkuat Sacramento Kings pada 2011. Dia sempat bermain singkat bersama Reno Bighorn, sebelum akhirnya pindah ke Houston Rockets.
Pada 2013, ia meninggalkan AS untuk bermain di tim Israel Ironi Nes Ziona, dan kemudian ke SM Khimki satu tahun setelahnya. Dia kembali ke Khimki pada 2017 setelah sempat bermain selama satu tahun di tim Turki, Anadolu Efes.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)