Jakarta – Dedek Prayudi kembali mendukung langkah pemerintah dengan kali ini ungkapkan sambutan baik langkah Kementerian Perhubungan membuka ke publik biaya pembangunan LRT. Langkah tersebut membuktikan bahwa tudingan adanya mark up yang dilontarkan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto tak berdasar.
Melakukan keterangan persnya kemarin Rabu, dirinya berujar bahwa “Kemenhub sudah merilis data resmi pembiayaan pembangunan LRT. Apa yang dikatakan Pak Prabowo semua tidak terbukti, alias keliru. LRT Jabodetabek maupun Palembang termasuk yang paling murah dibandingkan negara lain, bahkan di Palembang nomor dua terendah,”
Namun dirinya menggaris bawahi bahwa diapun juga mengakui bahwa LRT Jakarta cenderung lebih mahal, walau bukan berarti ada markup. Pasalnya, dengan tingkat kerumitan lokasi dan jarak yang pendek, LRT Jakarta masih jauh lebih murah dari LRT di Calgary, Kanada.
Hal ini pun ia ungkapkan dengan sedikir sindiran bahwa “Harga ternyata tidak tinggi. Kalaupun LRT Jakarta relatif harganya lebih tinggi harus dilihat dulu kenapa tinggi. Mark up? Korupsi? Jangan-jangan ini kesimpulan novel fiksi,”
Tentu saja sindiran ini ia arahkan kepada Prabowo telah menyebarkan informasi keliru melalui orasinya. Dia pun menantang mantan Danjen Kopassus ini untuk membuktikan ucapannya dengan data.
“Pak Prabowo, kalau tidak ingin disebut tukang sebar hoax, harus segera klarifikasi pernyataannya, keluakan data yang ia punya. Kalau memang keliru, harus secara jantan meminta maaf,” jelas Uki.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)