Surabaya – Sejumlah anggota Front Pembela Islam (FPI) mendatangi Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada Minggu (1/7/2018).
FPI menyatakan protes terkait kabar yang menyebutkan bahwa pihak KBS memberikan nama ‘Aminah’ kepada anak unta yang baru lahir pada 15 Mei 2018 lalu.
Menurut FPI, penamaan tersebut melecehkan ibu Nabi Muhammad SAW, Siti Aminah.
Terkait hal ini pihak KBS memberikan klarifikasi bahwa telah terjadi kesalapahaman. Karena bayi unta yang baru lahir itu sebenarnya bernama ‘Sarinah’. Hal ini ini juga diperkuat dengan bukti dokumen penamaan anak unta tersebut.
Kesalahpahaman ini berasal dari dugaan salah ucap yang dilakukan Dirut PDTS KBS Chairul Anwar saat merilis ke media.
“Iya benar FPI ke sini. Ini hanya salah nyebut, nama untanya kan Sarinah, atau waktu dirilis teman-teman media tidak dengar,” kata Humas KBS, Winy, Senin, (2/7/2018).
Setelah diberikan klarifikasi, pihak FPI dan KBS pun saling meminta maaf atas kesalahpahaman ini.
“Kita minta maaf, pihak FPI bisa menerima, terus, di-ending FPI juga minta maaf kalau kehadirannya merepotkan, membuat sakit hati,” imbuh Winy.
Seperti diketahui, penghuni KBS bertambah satu dengan kelahiran seekor anak unta punuk satu (Camelus dromedaries), dari pasangan Milo(14) dan pejantan bernama Okky (25). Dengan kelahiran ‘Sarinah’ ini, KBS kini memiliki enam ekor unta.
(samsul arifin – www.harianindo.com)