Jakarta – PDIP menilai kekalahan pasangan calon nomor urut 2, Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno karena waktu sosialisasi Puti yang terlalu singkat ke masyarakat berbagai daerah. Puti adalah cawagub pengganti Bupati Banyuwangi Azwar Anas, yang di detik-detik terakhir terkena skandal.
“Terlalu pendek waktu untuk mengenalkan Puti,” kata anggota timses Gus Ipul-Puti dari PDIP, Eva Kusuma Sundari pada Rabu (27/6/2018).
Faktor lainnya yang dianggap cukup mempengaruhi perolehan suara adalah faktor Gus Ipul yang tidak bisa mempertahankan dukungan masyarakat yang selama ini mendukungnya sebagai Wagub Jatim selama dua periode.
Tak hanya itu, Gubernur Soekarwo yang mendukung Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak semakin memperberat langkah Gus Ipul-Puti memenangkan pertarungan.
“Gus Ipul tidak bisa mempertahankan dukungan lama karena Pakde Karwo ke Khofifah,” ucapnya.
Baca juga: SBY Tegaskan Menang di 171 Daerah Dalam Pilkada 2018
Kendati demikian, ia menolak jika trah Soekarno yang mengalir di darah Puti tidak bisa secara maksimal mendulang suara. Karena di daerah Mataraman yang menjadi basis PDIP, pasangan Gus Ipul-Puti masih bisa unggul dari Khofifah-Emil.
“PDIP sudah maksimal mempertahankan Mataraman, yang daerah hijau banyak ke Khofifah. Perolehan Puti di Mataraman cermin potensi kekuatan PDIP,” pungkasnya. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)