Washington – Raja Abdullah II dari Yordania akan bertemu Presiden Donald Trump di Gedung Putih, Amerika Serikat pada awal pekan depan untuk membahas perdamaian di Timur Tengah, khususnya Palestina-Israel.
Menurut juru bicara Raja Abdullah II, pertemuan yang dijadwalkan tanggal 25 Juni 2018 untuk membahas berbagai masalah di Timur Tengah, termasuk proses perdamaian Palestina-Israel.
“Raja Abdullah II didampingi istrinya, Rania dijadwalkan bertemu dengan pejabat senior administrasi Trump dan anggota Kongres,” kata juru bicara Raja Abdullah sebagaimana diberitakan AFP pada Jumat (22/6/2018).
Proses perdamaian Palestina-Israel yang telah tertunda sejak 2014 adalah salah satu isu yang dibahas pada pertemuan antara Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi dan konsultan Palestina dan kepala intelijen yang berlangsung di Amman baru-baru ini.
Bahkan, Raja Abdullah II juga mengadakan pembicaraan tentang masalah ini dengan konselor Trump, Jared Kushner dan wakil khususnya Jason Greenblatt di Amman pada Selasa, 19 Juni 2018.
Yordania, yang juga sekutu Amerika Serikat, adalah salah satu dari dua negara Arab, selain Mesir, yang menandatangani perjanjian damai dengan Israel. Pada saat yang sama, Yordania adalah penjaga situs suci Masjid Al Aqsa.
Baca juga: Paus Fransiskus Serukan Penguatan Hubungan Umat Kristen-Katolik di Dunia
Washington, Gedung Putih mengatakan: “Trump berharap pertemuan itu akan membangun kembali hubungan persahabatan antara Amerika Serikat dan Yordania. Kedua pemimpin akan membahas berbagai masalah yang melibatkan kepentingan bersama, termasuk terorisme, ancaman dari Iran dan krisis di Suriah, serta kerja sama untuk memastikan perdamaian abadi antara Israel dan Palestina.
Pejabat Otorita Palestina telah berulang kali menolak proposal perdamaian yang ditawarkan Amerika Serikat tersebut, mengklaim hal itu telah dikoordinasikan dengan Israel. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)