Bontang – Paham radikalisme saat ini tengah gencar membidik para generasi muda. Sebab generasi muda merupakan sosok yang selalu bersemangat tinggi tanpa berpikir panjang.
“Inilah yang membedakan anak-anak muda dengan orang tua. Paham radikalis ini sangat berbahaya,” ujar Wakil Ketua MPR Mahyudin dalam sosialisasi Empat Pilar MPR kepada Forum Pemuda Muslim Bontang di Bontang, Kalimantan Timur, Kamis (07/06/2018).
Politikus Partai Golkar ini menilai bahwa anak muda lebih gampang untuk terpengaruh paham radikalisme daripada sosok ulama yang sejatinya sudah paham tentang ilmu agama.
“Untuk ulama NU dan Muhammadiyah sudah tidak mempan lagi disusupi radikalisme karena menguasai ilmu agama secara menyeluruh,” bebernya.
Baca juga : Rektor UGM Memanggil Dua Dosen Yang Diduga Simpatisan HTI
Mahyudin mengakui bahwa media sosial merupakan sarana yang tepat dan efektif dalam menyebarkan paham radikalisme untuk para generasi muda. Bahkan, kini radikalisme sudah masuk ke perguruan tinggi.
“Radikalisme itu mencuci otak. Itu yang menyebabkannya masuk ke kampus-kampus,” jelasnya.
Temuan dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyatakan bahwa para generasi muda saat ini telah banyak yanh terkena paham radikalisme. Menurutnya, pihak kampus juga harus makin getol dalam melakukan pengawasan.
“Saya dengar ada indikasi sekitar 30 persen mahasiswa terkontaminasi paham radikal. Saya kira serahkan saja pada universitas masing-masing untuk mengawasi kegiatan mahasiswa,” tegasnya.
(Muspri-www.harianindo.com)