Jakarta – Partai Hanura memandang janggal bila ketua umum partai sekelas Prabowo sampai harus berkonsultasi dengan Habib Rizieq di Mekkah, Arab Saudi, terkait Pilpres dan koalisi partai, padahal Rizieq adalah orang di luar partai.
“Kalau Rizieq yang mengendalikan, ya sama saja di bawah ketiaknya. Mosok ketum partai diatur oleh orang lain yang non-partai?” ujar Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah Zubir kepada wartawan, Rabu (6/6/2018).
Menurut Inas, sebuah partai politik harus bisa berdiri sendiri, terutama dalam hal mengambil keputusan.
“Parpol harus independen dan berdasarkan keputusan partai,” jelas Inas.
Seperti diketahui, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, bersama dengan sejumlah perwakilan Persaudaraan Alumni (PA) 212 bertemu dengan Imam Besar FPI Habib Rizieq di Mekkah, Arab Saudi.
Dalam pertemuan tersebut, Rizieq meminta agar segera dibentuk Koalisi Keummatan yang terdiri dari Gerindra, PKS, PBB, dan PAN, untuk mengusung Prabowo sebagai calon presiden pada Pilpres 2019 mendatang.
(samsul arifin – www.harianindo.com)