Jakarta – Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah memberikan komentarnya mengenai pertemuan antara para tokoh politik dengan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. Menurutnya pertemuan itu sebenarnya sudah direncanakan oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
“Jadi umrah plus-plusnya Prabowo sudah terang benderang, yaitu meminta Rizieq mundur dari rekomendasi 212,” kata Inas saat dikonfirmasi, Senin (04/06/2018).
Dilansir dari Detik.com, Senin (04/06/2018), sejumlah partai oposisi yakni Gerindra, PAN, PKS, dan PBB menyambut baik arahan dari Habib Rizieq untuk membentuk koalisi keummatan untuk memberikan dukungan penuh pada Prabowo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.
Inas menilai bahwa Prabowo punya maksud lain saat berangkat umrah dan bertemu Rizieq di Mekah, Arab Saudi. Habib Rizieq diminta ‘mundur’ dari daftar capres/cawapres rekomendasi Persaudaraan Alumni (PA) 212.
Baca juga : Pengamat Menilai Parpol Bakal Berhitung Jika Ingin Usung Habib Rizieq
“Kelihatannya Rizieq bersedia mundur, dengan syarat bahwa dia menjadi pimpinan koalisi yang dia namai koalisi ummat,” jelasnya.
Meski begitu, Inas masih merasa ragu tentang apakah keempat parpol yang didorong Habib Rizieq sepakat mengikuti perintah tersebut. Dia pun menyayangkan apabila Ketum Gerindra, PAN, PKS, dan PBB mau mengikuti arahan Habib Rizieq.
“Yang menjadi persoalan adalah apakah ketum 4 parpol yang nantinya masuk dalam koalisi tersebut mau diperintah oleh Rizieq? Kalau memang seperti itu, maka marwah partai-partai tersebut berada di ketiak Rizieq,” pungkasnya.
(Muspri-www.harianindo.com)