Jakarta – Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin memberikan komentar terkait tudingan bahwa pemerintah berada di balik hilangnya foto Instagram pertemuan antara Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, dan Imam Besar FPI Habib Rizieq.
“Menyangkut tuduhan Amien Rais jangan gede rasa, jangan GR deh! Pemerintah dan menteri kita itu punya banyak kerjaan dan emang nggak ada kerjaan dia mau ngurus-ngurus yang begitu,” kata Ngabalin saat dihubungi, Selasa (5/6/2018).
Karena itu, Ngabalin meminta agar pihak-pihak yang selalu menuding pemerintah agar menahan diri dan tidak menyebarkan fitnah.
“Sudah deh jangan gede rasa. Ini bulan Ramadan, jadi jangan banyak menyebar fitnah, jangan berprasangka buruk, normal-normal saja hidup itu, coba dicek apakah bisa fotonya ter-upload atau tidak. Masak iya pemerintah ngurusin foto di IG? Jangan gede rasa, jangan menyebar fitnah,” ujarnya.
“Menkominfo Rudiantara itu sibuknya minta ampun, boro-boro dia duduk ngurusin yang begitu. Jangan gede rasa, jangan GR deh!” imbuh Ngabalin.
Seperti diketahui, putri Amien Rais, Hanum Salsabiela Rais, menyebutkan bahwa Instagram memiliki sistem yang bisa menghapus secara otomatis bila terdeteksi wajah Habib Rizieq.
“Truth is: IG telah dipesan oleh “pemesan yang berkuasa” untuk membuat algoritma face detect utk HRS jadi bukan karna di report rame2, tapi memang sistem bekerja, terutama jika engagement tinggi (jumlah like dan komen) mesin akan menghapus,” tulis Hanum di akun Twitter-nya, Senin (4/6/2018).
Hal yang sama juga disampaikan Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif, yang menuding penguasa panik melihat foto pertemuan tiga tokoh politik tersebut.
“Sudah (dapat laporan), kelihatan rezim dan cebongnya panik dan ketakutan,” kata Slamet lewat pesan singkat, Senin (4/6/2018).
(samsul arifin – www.harianindo.com)