Jakarta – Daeng Rosada selaku Kepala Badan Intelijen Daerah (Kabinda) Provinsi Nusa Tenggara Timur kali ini ungkapkan bahwa paham radikal kini mulai menyasar kaum muda dan mahasiswa untuk dijadikan sasaran pahan yang bertentangan dengan nilai Pancasila.
Saat menghadiri acara peringatan Hari Lahir Pancasila, dirinya sempat mengatakan bahwa “Mahasiswa tidak lagi melakukan diskusi ilmiah dan riset tetapi sudah beralih ke diskusi kelompok dogmatis,”
Selain itu, dirinya memiliki pemahaman bahwa ajaran kebencian mulai tervirus merasuk ke lembaga peeguruan tinggi melalui kelompk-kelompok yang dibentuk. Bahkan di beberapa derah virus ini sudah menyasar ke kaum perempuan.
“Kibalatnya jelas ke Timur Tengah dan melalui kelompok pengajian dan semacamnya,” ungkapnya.
Ada sekira 1.800 mahasiswa dari 25 universitas yang sudah terpapar paham radikal dengan 23,5 pesen berkiblat ke ISIS, 12 persen berpaham khilafah dan selebihnya siap berjihad untuk mendirikan negara khilafah. Meskipun demikian semua aksi itu tak tersangkut agama. Misalnya yang terjadi di sejumlah gereja Surabaya dan di Mapolda Riau tak tersangkut sedikitpun dengan agama.
“Ini oknum yang terpapar dan pelaku juga korban,” katanya.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)