Jakarta – Isu terkait pengolahan air tinja memang tengah diperbincangkan masyarakat DKI Jakarta belakangan ini. Terkait hal itu, Sandiaga menjelaskan jika teknologi tersebut dibuat oleh salah seorang anak bangsa dari Sumatra Barat untuk mengolah air limbah rumah tangga menjadi jernih.
“Itu teknologi anak bangsa dari Sumatra Barat yang bisa mengolah air limbah rumah tangga, limbah rumah tangga ini diolah dari tadinya pekat jadi jernih,” ujar Sandiaga di Masjid Raya Baitul Makmur, Jakarta, Jumat (1/6/2018).
Menurut Sandi, air yang dihasilkan dari mesin tersebut bisa dipakai untuk utilitas, bukan untuk diminum atau dipakai untuk kegiatan sehari-hari. Sandi juga menargetkan 1000 lapangan perkerjaan dibuka dari pengolahan limbah rumah tangga tersebut. Terkait kehalalan dari air daur ulang tersebut, Sandiaga melanjutkan harus ada sertifikasi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) terlebih dahulu.
“Air tersebut adalah air yang bisa dipakai untuk utilitas, bukan untuk diminum atau dipakai untuk yang berkaitan dengan kegiatan kita sehari-hari, tapi bisa dipakai untuk menyiram tanaman, nyuci mobil, toilet flush, kegiatan utilitas kita sehari-hari,” ujar Sandi.
“Tapi yang menggembirakan bahwa kita bisa menciptakan hampir 1000 lapangan pekerjaan, kalau kita bisa mendapatkan 20 unit, kita mentargetkan 200 unit jadi sekitar 10 ribu lapangan kerja lahir dari pengelolaan limbah rumah tangga,” katanya.
“Perlu ada sertifikasi dari MUI, dari ulama tentunya dan kita serahkan ke pihak yang berkompeten,” katanya.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)