Jakarta – Presiden RI pertama, Soekarno, pernah mengungkapkan bahwa sistem khilafah tidak cocok diterapkan di Indonesia atau di manapun, karena zaman telah berubah menjadi lebih maju.
Hal ini dikatakan Soekarno pada saat itu melihat munculnya gerakan nasionalisme Turki yang dilakukan oleh Mustafa Kemal Ataturk pada tahun 1920-an.
Menurut pengajar di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Neng Dara Affiah, pemikiran Soekarno tersebut dituangkan dalam tulisannya yang berjudul “Surat-Surat Islam dari Ende”.
Menurut pemikiran Soekarno, kejayaan Negara Islam pernah terjadi pada tahun 700 hingga 900, namun hal itu sekarang tidak lagi cocok untuk diterapkan.
“Bukan kembali pada Islam glory yang dulu, bukan kembali pada ‘zaman khalifah’, tetapi lari ke muka, lari mengejar jaman. Itulah satu-satunya jalan buat menjadi gilang gemilang kembali,” kata Affiah, mengutip tulisan Soekarno saat diskusi di Megawati Institute, Rabu (30/5/2018).
Pada saat itu, kondisi Turki yang terpuruk membangkitkan semangat seorang Mustafa Kemal Ataturk untuk melakukan gerakan nasionalisme yang menjadi kebangkitan Turki.
Karena itu, Soekarno menilai mengembalikan kejayaan Islam tidak harus kembali ke sistem zaman dulu.
“Pemikiran Sukarno ini tertuang dalam tulisan setelah ia mempelajari sejarah. Dan menurutnya kekhalifahan adalah kemunduran zaman. Ia mendukung nasionalisme yang dilakukan Kemal Ataturk,” ungkap Affiah.
(samsul arifin – www.harianindo.com)