Jakarta – Akhirnya, ketujuh jenazah pelaku teror bom di tiga gereja di Surabaya dimakamkan oleh Polda Jawa Timur. Sebelumnya, ketujuh jenazah tersebut ditolak oleh warga di kampung halaman mereka masing-masing. Acara pemakaman tersebut dilakukan di Pemakaman MR. X milik Pemkab Sidoarjo pada Minggu (20/5/2018) pagi.
“Pemakaman dilaksanakan pada pukul 09.10 WIB,” ujar Kapolresta Sidoarjo Kombes Himawan Bayu Aji.
Disamping itu, jenazah orang tua pelaku pengeboman Polrestabes Surabaya juga dimakamkan di lokasi tersebut. Himawan melanjutkan, dalam pemakaman tersebut, ketujuh jenazah dibagi dalam 3 peti mati.
Ketujuh jenazah tersebut adalah jenazah Famela Rizqita (9) beserta kakaknya, Fadhia Sari (12) dan ibunya, Puji Kuswati. Lantas, ada jenazah Tri Murtiono (49) dan Istrinya, Tri Ernawati (43) serta kedua putranya, M Daffa Amin Murdana (19) dan M Dari Satria Murdana (15).
“Famela, Fadhia, dan Dari ditempatkan dalam satu peti. Sementara Daffa ditempatkan satu peti dengan Puji, lalu pasangan suami istri Tri dan Erna di peti lainnya” ujarnya.
Diketahui, Puji adalah pelaku pengeboman GKI Diponegoro. Saat beraksi dia membawa dua anaknya, Fadhia dan Famela. Mereka adalah anggota keluarga dari Dita Oepriarto. Sementara Tri beserta istri dan kedua anaknya adalah pelaku pengeboman Polrestabes Surabaya.
Anak bungsu Tri, AIS (8) selamat dalam peristiwa itu. Di lahan yang sama sebelumnya telah dilakukan penguburan jenazah teroris Rusunawa Wonocolo, Anton Ferdiantono bersama istri dan anaknya.
Jenazah para teroris itu berlangsung di lahan tersebut setelah ada penolakan dari warga saat hendak dikuburkan di tempat pemakaman umum. Warga yang ramai-ramai datang ke TPU menutup kembali liang.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)