Jakarta – Indonesia sedang dalam status siaga 1 dalam hal menangani serangan para terorisme. Serangan terorisme di Indonesia pada tahun ini dimulai pada aksi kerusuhan yang terjadi di Rutan Kompleks Mako Brimob, Kelapa Dua Depok, Jawa Barat, yang terjadi pada dua pekan lalu.
Sejak itu para teroris terus menerus mengeluarkan serangannya secara beruntuk ke sejumlah daerah yang ada di Indonesia. Tentu saja aksi para teroris ini membuat seluruh masyarakat Indonesia menjadi merasa ketakutan dan tidak aman.
Meski begitu, para polisi juga tidak tinggal diam saja dan berusaha untuk tidak ketinggalan. Para polisi tetap terus menerus memburu para teroris guna meminimalisir realisasi aksi teror itu.
“Semua kita usut, dimana-mana kita usut,” tegas Kepala Divisi Humas Mabes Polri Setyo Wasisto di Markas Besar Korps Bhayangkara, Jakarta, Jumat (18/05/2018).
Baca juga : Lontarkan Ancaman Teror Lewat Video, Pemuda di Tarakan Diciduk Petugas
Lebih lanjut Setyo menjelaskan bahwa pihak kepolisian juga sudah mulai mendapat bantuan dari personil TNI untuk mencari keberadaan para terduga teroris.
“(Bantuan TNI) sampai revisi UU Terorisme disahkan DPR,” jelasnya.
Namun sayangnya Setyo enggan membeberkan lebih lanjut terkait info baru para terduga teroris yang ditangkap tim Densus 88 Antiteror. Sebab ia merasa khawatir masyarakat akan menjadi semakin merasa takut.
Setyo mengatakan bahwa pihaknya juga sudah mulai mengusut mengenai pendanaan para terduga teroris itu. Akan tetapi lagi-lagi, Setyo engan membeberkannya.
“Teknis, tidak boleh dibuka, itu teknis sudah diungkap,” pungkasnya.
(MUspri-www.harianindo.com)