Jakarta – Salah seorang ulama Indonesia yang bernama Ustadz Bachtiar Nasir (UBN) mendapat label sebagai ulama murtad dari kelompok Islam radikal ISIS. Pernyataan tersebut dituliskan ISIS dalam sebuah buletin khusus yang bernama Buletin Al Fatihin.
Mengetahui hal tersebut, Juru Bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin angkat bicara. Menurut Novel, pihaknya mencium ada skenario adu domba dan memecah belah persatuan untuk menanamkan kepada umat Islam. Bahkan, isi buletin itu itu sengaja disebarkan pihak berpaham ekstrem yang suka mengafirkan sesama umat Islam yang tak sepaham dengannya.
“Ini memang ada upaya adu domba dan memecah belah persatuan. Sekaligus agar umat Islam tidak percaya kepada ulama yang selama ini telah gigih dan nyata membela Alquran,” kata Novel saat dihubungi, Kamis (16/05/2018).
Novel menilai bahwa adanya perbedaan pemahaman dalam Islam adalah hal yang biasa. Perbedaan pemahaman soal Islam sudah ada sejak dahulu. Bahkan, itu sesuai dengan ketentuan Allah termaktub dalam Surah Hud ayat 118.
Baca juga : Buletin Al Fatihin Milik ISIS Sebut Ustad Bachtiar Nasir Ulama Murtad
“Justru dengan perbedaan ini bukan untuk saling mengafirkan, apalagi ini bukan termasuk masalah prinsip,” jelasnya.
Meski begitu, Novel menegaskan bahwa dirinya memastikan Ustad Bachtiar Nasir (UBN) bukan ulama murtad seperti tudingan dalam buletin Al Fatihin. Terlebih, UBN sedang konsentrasi membangun lembaga pendidikan AQL (Ar-Rahman Qur’an Learning).
Selain itu, Novel juga mengakui bahwa dirinya tidak merasa terkejut dengan adanya label kafir pada UBN yang diberikan oleh ISIS. Sebab menurutnya UBN pernah menjadi ketua Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang memiliki perbedaan pemahaman dengan ISIS yang radikal.
(Muspri-www.harianindo.com)