Surabaya – Usai insiden bom yang terjadi di 5 lokasi di Surabaya, kali ini terungkap dimana keluarga pelaku terduga bom bunuh diri dikenal sebagai penjual obat-obatan herbal. Selama dikenal warga, keluarga terduga dikenal berperilaku baik, namun agak tertutup.
Pujug selaku tetangga dari pelaku mengungkapkan bahwa “Orangnya baik, Mas, sering menyapa kalau pergi ke masjid. Tapi Jarang kumpul sama tetangga, termasuk dengan saya,”
“Istrinya katanya asli Banyuwangi. Hanya itu yang saya tahu,” ujarnya.
Sesuai dengan yang telah dikabarkan sebelumnya, tiga gereja jadi sasaran bom bunuh diri yaitu Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, Kecamatan Gubeng, Gereja Pantekosta di Jalan Raya Arjuno, dan Gereja Kristen Indonesia di Jalan Raya Diponegoro.
Terduga bom bunuh diri di tiga lokasi itu ternyata satu keluarga terdiri enam orang. Pelaku bom di Gereja Pabtekosta berinisial DU, terduga pelaku Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro istri DU dan dua putrinya, PK, FS, dan terduga bom bunuh diri Gereja Santa Maria Tak Tercela ialah dua putra DU, YF dan FH.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)