Jakarta – Kapolri Jenderal Tito Karnavian sudah keluarkan pernyataan bahwa ledakan bom gereja di Surabaya merupakan ledakan terbesar terjadi di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya, Jalan Arjuno.
Saat ditemui di RS Bhayangkara kemarin, dirinya berkata bahwa “Menggunakan (mobil) Avanza, jalan arjuna menggunakan bom yang diledakkan ini yang terbesar saya kira,”
Sedangkan untuk kejadian di dua gereja lainnya dinilai relatif lebih kecil. Tito mengatakan, bom di Gereja Kristen Indonesia, Jalan Diponegoro, menggunakan bom yang diletakan di pinggang.
“Ciri-cirinya khas, karena (bagian tubuh) yang rusak bagian perut. Sementara bagian atas masih,” ungkap Tito.
Dalam ledakan di GKI Diponegoro, tidak jatuh korban jiwa kecuali pelaku bom bunuh diri. Sementara, bom yang meledak di Gereja Katolik Santa Maria Jalan Ngagel dibawa pelaku dengan memangku bom di paha.
“Di Ngagel menggunakan bom yang dipangku, naik sepeda motor,” Tito memungkasi.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)