Bandung – Indonesia Strategic Institute (Instrat) merilis tingkat elektabilitas pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi mencapai 40,5 persen. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan lawan beratnya yaitu Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum berkisar 29 persen.
Deddy menjelaskan, peningkatan persentase tersebut dikarenakan intensitas kampanye rutin dilakukan di pasar ketimbang membuat kegiatan-kegiatan. Selain rutin kampanye di pasar, Deddy mengakui intensitas kampanye cawagub Dedi Mulyadi ke pelosok-pelosok, jadi pendongkrak elektabilitas.
“Salah satunya itu, kan bertemu dengan sebanyak-banyaknya orang. Orang paling banyak di mana? Ya di pasar,” ujar Deddy di sela kampanye di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (11/5/2018).
Menurut dia, daerah yang berkontribusi mendongkrak elektabilitas di antaranya Kabupaten Cianjur, Kota Cianjur, Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi, Kota Bogor, Depok, Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Karawang, Subang Purwakarta, Indramayu, Cirebon, Kota Cirebon, Kuningan, Majalengka, Garut, Tasikmalaya, Sumedang, Ciamis, dan Pangandaran.
Lanjut Deddy, sosialisasi partai dan relawan di daerah terus bergerak menutup potensi perpindahan suara ke calon lain. “Daerah yang mendongkrak itu wilayah satu, dua, tiga, dan empat. Semuanya bisa, kegiatan kami masing masing berpisah. Semuanya punya peran,” katanya.
Baca juga: PKS Imbau Polisi Evaluasi Kerusuhan di Mako Brimob
Deddy menambahkan, modal sosial keartisan yang dijalani bertahun-tahun dan pengalaman wakil gubernur Jawa Barat mendampingi Ahmad Heryawan, juga menjadi sebab meningkatnya elektabilitas.
“Mudah-mudahan ini bisa kami tingkatkan dan pertahankan. Saya punya modal sosial ini ongkos politik jadi murah, ingin berdialog dengan kami dan ini membuat lebih akrab, tidak ada jarak,” ujarnya. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)