Jakarta – Agus D.W. Martowardojo selaku Gubernur Bank Indonesia sudah menegaskan bahwa pihak BI tidak akan ragu untuk melakukan penyesuaian suku bunga acuan BI-7-day Reverse Repo Rate, demi menjaga stabilisasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Hal ini tak lain bertujuan agar kestabilan makro ekonomi nasional tetap terjaga, di tengah pelemahan nilai tukar rupiah yang saat ini sudah tembus Rp14.000 per dolar AS.
Saat ditemui hari ini, dirinya mengatakan bahwa “Bank Indonesia tengah mempersiapkan langkah kebijakan moneter yang tegas dan akan dilakukan secara konsisten, termasuk melalui penyesuaian suku bunga kebijakan 7-day Reverse Repo Rate, dengan lebih memprioritaskan pada stabilisasi, untuk memastikan keyakinan pasar dan kestabilan makro ekonomi nasional tetap terjaga,”
Selain itu, Bank Indonesia juga telah menempuh langkah-langkah lainnya dalam menghadapi perkembangan nilai tukar tersebut, di antaranya terus melanjutkan intervensi di pasar valuta asing secara terukur, stabilisasi di pasar Surat Berharga Negara (SBN), dan mengoptimalkan berbagai instrumen operasi moneter valas dan Rupiah.
“Termasuk, membuka lelang Forex Swap untuk menjaga ketersediaan likuditas rupiah dan menstabilkan suku bunga di pasar uang, untuk memastikan tekanan terhadap nilai tukar rupiah terkelola dengan baik,” ucapnya.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)