Jakarta – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono meminta agar Kapolri Jenderal Tito Karnavian mencopot Kapolda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono terkait kedatangan sejumlah anggota Brimob bersenjata lengkap ke Kantor DPD Partai Gerindra di Jalan Kanguru Raya, Semarang, pada Sabtu (5/5/2018).
“Kapolda Jateng harus dipecat. Harus dipecat sama Pak Tito,” kata Arief di Mess Aceh Amazing Hotel, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (6/5/2018).
Menurut Arief, kedatangan anggota Brimob Polda Jateng dengan senjata lengkap itu merupakan bentuk intimidasi.
“Kalau Kapolda Jateng dicopot sama pak Tito baru saya percaya kalau polisi netral. Kan ini contoh aja, bagi-bagi sembako pakai polisi, polisi nge-gerebek Gerindra. Lho partai lain nggak didatengin. Kenapa Gerindra iya. Terus nanya-nanya kaus ganti presiden. Kaus ganti presiden kan konstitusional,” tutur Arief.
“Kecuali gerakan makar, ganti presidennya 2019 kok bukan 2018. Kecuali ganti presidennya ditulis 2018 bisa masuk dalam kategori makar. Pokoknya polisi ini saya anggap sudah mengintimidasi Gerindra,” lanjutnya.
Karena itu menurut Arief, Fraksi Gerindra di DPR akan memanggil Kapolri terkait hal ini untuk dimintai konfirmasi.
“Secepatnya. Setelah reses kita panggil dia. Misalnya bagi-bagi sembako itu kan ada capnya polres. Terus kemarin ada urusan apa kenapa partai Gerindra digerebek digeledah. Emangnya Gerindra partai komunis? Yang kayak komunis aja nggak digrebek,” tandasnya.
Sementara itu, Kasat Brimob Polda Jateng, Kombes Tory Kristianto menjelaskan bahwa personel Brimob pada saat itu sedang melakukan pengamanan dalam rangka operasi Mantab Praja Candi 2018, menjelang digelarnya Pilkada.
“Patroli sambang, menyambangi kantor Panwaslu, KPU, rumah-rumah pemenangan rumah cagub cawagub dan kantor-kantor parpol,” kata Tory, Sabtu (5/5/2018) malam.
(samsul arifin – www.harianindo.com)