Jakarta – Walaupun para partai koalisi pendukung Jokowi sudah menetapkan kriteria figur yang nantinya akan dipilih, hingga kini siapa yang akan digandeng Jokowi untuk maju di Pilpres masih menyisakan tanda tanya.
Arsul Sani selaku Sekjen PPP pun ikut ungkapkan syarat dengan mengatakan bahwa “Kita memang minta bolak-balik, kita tekankan bahwa cawapres itu yang kami minta adalah sosok yang agamis, religius atau santri lah, itu memang jadi permintaan utama PPP sebagai pendukung Jokowi,”
Penunjukan figur dengan kriteria tersebut ditengarai agar PPP lebih mudah menyakinkan pemilihnya yang mayoritas umat Islam agar mau memilih Jokowi dan cawapresnya. Sebab selama ini mantan Gubernur DKI Jakarta itu telah dilabeli sosok nasionalis dan sulit diterima sebagian kalangan Islam.
Maka dari itu hal yang ditakutkan adalah jika pasangan tersebut juga berlabel nasionalis, maka PPP diprediksi akan kesulitan untuk meyakinkan para pemilihnya.
“Kalau cawapres tidak merepresentasikan Islam, PPP sedikit banyak akan mengalami kesulitan untuk meyakinkan konstituennya agar memilih pasangan Pak Jokowi dan cawapresnya,” paparnya.
“Karena bagaimanapun Pak Jokowi dilabeli sosok nasionalis, warnanya merah. Kalau cawapresnya merah lagi gimana kita yang ijo (hijau) untuk menyakinkan,” lanjut Arsul.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)