Jakarta – Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia ( KSPI) Said Iqbal membantah pernyataan yang diucapkan Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang yang mengatakan bahwa dirinya minta jatah menteri ke Presiden Jokowi.
Menurut Said, dirinya tidak pernah minta jatah menteri ke Jokowi agar mendapatkan dukungan buruh di Pilpres 2019.
“Saya enggak pernah meminta ke Presiden Jokowi seperti itu,” ujar Said, Rabu (2/5/2018).
Sebelum ini, KSPI telah melakukan pendekatan ke sejumlah tokoh yang berpotensi menjadi calon presiden pada Pilpres 2019 mendatang, seperti Prabowo Subianto, Rizal Ramli, Yusril Ihza Mahendra, Gatot Nurmantyo, dan Joko Widodo.
Kepada semua calon menurut Iqbal, KSPI meminta agar menteri yang membidangi masalah buruh dijabat oleh wakil dari KSPI.
“Tapi, kan, dengan Pak Jokowi, kami minta ketemu, tapi enggak ada respons ya, mungkin karena beliau itu presiden dan sibuk. Dengan Pak Jokowi sendiri kalau jadi bertemu, syarat mutlak kita adalah cabut PP 78 tentang Pengupahan, baru kita mau diskusi,” beber Said.
Sedangkan pilihan KSPI akhirnya jatuh ke Prabowo karena hanya Ketua Umum Gerindra itu yang bersedia menandatangani kontrak politik yang berisi 10 poin tuntutan buruh.
“Yang penting lagi, apa yang saya bicarakan, bukan sikap personal saya. Namun, keputusan organisasi keseluruhan yang didapat dari hasil rapat kerja nasional tanggal 28-29 April 2018 lalu di Jakarta,” tandas Said.
Sebelumnya, Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang mengatakan bahwa Said Iqbal meminta jatah menteri ke Jokowi, namun tidak diberi, sehingga memilih untuk mendukung Prabowo sebagai capres.
“Janganlah mereka mintanya jatah tiga menteri, terus tidak dikasih, terus dia itu mendukung orang lain,” ujar Oesman saat dijumpai di Istana Presiden, Jakarta, Rabu (2/5/2018).
(samsul arifin – www.harianindo.com)