Jakarta – Ketua Pusat Kajian Kebijakan Publik Universitas Trisakti Jakarta, Trubus Rahardiansyah, menilai bahwa saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersikap kurang konsisten soal penataan Tanah Abang. Ini menimbulkan spekulasi bahwa Gubernur Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno berbeda pendapat dalam isu ini.
Anies Baswedan dan Sandiaga Uno
“Kelihatannya ada tarik menarik, antara Pak Anies dan Pak Sandi tidak satu langkah, sudah pecah kongsi soal Tanah Abang,” kata Trubus seperti yang dilansir dari JPNN.com, Minggu (29/04/2018).
Trubus lantas mencontohkan pernyataan dari Sandiaga yang menyebutkan bahwa dengan banyaknya pedagang kaki lima (PKL) di Tanah Abang adalah sesuatu yang bagus. Trubus mengatakan bahwa Sandiaga mengakui ketidakmampuan Pemprov DKI dalam menata pusat grosir terbesar se-Asia Tenggara itu.
Baca juga : Usai Dari Istanbul dan Maroko, Anies Lanjutkan Lawatan Ke Los Angeles
“Pak Sandiaga kan bilang malah bagus Tanah Abang rame sehingga mal-mal sepi, nah ini kan beliau menunjukkan ketidakmampuan dan ketidakberdayaan dalam menangani penataan,” jelasnya.
Kemudian Trubus menyebutkan bahwa sedangkan di sisi lain, Anies justru mengabaikan kritik dan masukan dari berbagai pihak soal Tanah Abang. Malahan, gubernur anyar itu menyepelekan rekomendasi lembaga resmi seperti Ombudsman.
“Gubernur seperti menyepelekan rekomendasi dari kepolisian, Ombudsman, dan gugatan oleh Jack Lapian, apalagi keberatan masyarakat sudah tidak dihiraukan,” pungkasnya.
(Muspri-www.harianindo.com)