Karanganyar – Direktur Utama PLN, Sofyan Basir, membenarkan rekaman percakapan yang bocor ke media tersebut adalah percakapannya dengan Menteri BUMN Rini Soemarno.
“Pembicaraan itu ada, antara saya dengan Bu Rini. Karena PLN setiap saat berkonsultasi sama Bu Menteri,” kata Sofyan di sela-sela rakor BUMN di de Tjolomadoe, Karanganyar, Sabtu (28/4/2018).
Namun demikian Sofyan menegaskan, rekaman percakapan yang beredar tidak lengkap sehingga arti yang ditangkap menjadi berbeda.
Percakapan yang dikabarkan diduga mendiskusikan soal fee ini sebenarnya terkait kerja sama PLN dan Pertamina dengan perusahaan swasta dalam hal investasi penyediaan energi.
“Dalam kegiatan apapun jika bisnisnya PLN berkaitan langsung dengan pihak swasta, dan bisnis yang jangka panjang, kontrak 10 tahun, 20 tahun, 30 tahun, maka PLN berkeinginan ikut saham di perusahaan-perusahaan itu,” ujar Sofyan.
Sedangkan penyebuan kata ‘saya’ dalam rekaman percakapan tersebut mengacu pada ‘PLN’, bukan pada diri Sofyan secara pribadi.
“Jadi saya ngomong ‘kami’ ni kaku, biasanya ‘saya’. Saya ini PLN, saya bertemu Bu Rini ya PLN, bukan Sofyan Basir. Saya ini PLN,” jelas Sofyan.
Terkait proyek tersebut hingga saat ini belum bisa dilaksanakan karena belum adanya kesepakatan terkait besarnya saham.
“Proyek itu enggak jadi jalan karena kita belum sepakat. Kami kan mintanya saham lebih besar. Gitu kan permintaan saya dalam komunikasi itu. Kami mintanya 30 persen,” katanya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)