Jakarta – Menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 situasi politik di Indonesia semakin memanas. Salah satunya adanya rencana aksi demo yang akan digelar dalam memperingati hari buruh dimana menolak adanya Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing (Perpres TKA) dan TKA buruh kasar dari China.
Aksi demo tersebut lantas dikaitkan dengan salah satu rangkaian pilpres mendatang. Namun kabar tersebut mendapatkan bantahan keras dari Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal.
Said Iqbal menegaskan aksi demo mendatang tidak ada kaitannya dengan pilpres 2019. Sekalipun tidak ada Perpres TKA ataupun aturannya nanti dicabut, ia mengklaim buruh tidak akan mendukung Presiden Joko Widodo pada Pilpres mendatang.
“Tanpa ada Perpres pun, suara buruh tidak akan lari ke Jokowi,” kata Said Iqbal, usai menemui Wakil Ketua DPR Fadli Zon di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis (26/04/2018).
Baca juga : Presiden Jokowi Dianggap Tidak Terima Kasih ke Persaudaraan Alumni 212
Lebih lanjut Said Iqbal menjelaskan bahwa isu terkait penolakan adanya TKA buruh kasar dari China dan juga usulan tentang pembentukan Pansus Angket TKA sudah diangkat sejak dua tahun lalu.
“Ini persoalan sudah berproses lama, karena ada ancaman serius tentang sosial ekonomi, dimana buruh terancam,” jelasnya.
Menurutnya buruh dan tenaga kerja lokal yang berpendidikan terancam dengan kedatangan buruh dari China. Jokowi pun dianggapnya terlalu mudah menandatangani Perpres tersebut.
“Kok TKA China sekarang begitu mudah dengan bebas visa,” pungkasnya.
(Muspri-www.harianindo.com)